PT. Total Bangun Persada Tbk. dibentuk pada tanggal 4
September 1970 dengan nama awalnya adalah PT. Tjahja Rimba Kentjana. Diubah
nama menjadi PT. Total Bangun Persada pada tanggal 24 Juli 1981 dan mulai menjadi
perusahaan publik dengan nama PT. Total Bangun Persada Tbk. setelah mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 20 April 2006.
Per
tanggal 30 September 2015, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai
berikut :
Perusahaan
memiliki beberapa entitas anak dalam mendukung bisnis usaha antara lain :
Beberapa aktivitas bisnis perusahaan antara lain :
Jasa Konstruksi
Dalam menjalankan kegiatan usaha dalam segmen jasa konstruksi,
TOTAL bertindak sebagai general
contractor bagi pembangunan konstruksi gedung,
konsultasi atas proyek yang sedang berjalan, serta kegiatan usaha lainnya.
Beberapa proyek yang diselesaikan tahun 2014 kemarin antara lain
Proyek Cy Marriot Hotel, Seminyak-Bali ; Proyek Binus Alam Sutera Main Campus ;
Proyek Gkm Tower, Jakarta ; Proyek Gudang Garam, Gempol-Pasuruan. Sedangkan beberapa
kerjasama dengan perusahaan asing dan menangani beberapa proyek pembangunan
bertaraf internasional antara lain MNC Media Tower (JO TOTAL & Shimizu
Corporation) ; Menara Astra (JO TOTAL & Shimizu Corporation) ; 1 Park Avenue
– Jakarta ; The Anvaya Hotel, Bali.
Sewa dan jasa lainnya
Bidang usaha perusahaan antara lain sewa properti,
sewa peralatan, jasa manajemen, maupun jasa pelatihan.
Dari kedua segemen usaha tersebut, berdasarkan Laporan Keuangan
bulan September 2015, dari total pendapatan 1,62 trilyun, 99% lebih (1,61 trilyun)
diantaranya disumbangkan oleh usaha jasa konstruksi. Sedangkan sisanya 0,5% (8,1
milyar) disumbangkan oleh usaha sewa dan jasa lainnya.
Oleh karena itu bisa
kita bilang PT. Total Bangun Persada Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa konstruksi. Perusahaan lebih banyak menangani pekerjaan dari pihak
swasta dimana pada tahun 2014 kemarin 94% kontrak yang diperoleh perusahaan
berasal dari pihak swasta, sedangkan 6% merupakan kontrak dari pihak
pemerintah.
LAPORAN KEUANGAN
Berikut
ringkasan laporan keuangan perusahaan per tanggal 30 September 2015 :
Pendapatan
perusahaan hanya tumbuh tipis 3,54% dari 1,56 trilyun September 2014 menjadi
1,62 trilyun pada kuartal yang sama. Meskipun begitu laba bersih perusahaan
tumbuh signifikan 26% dari 117 milyar menjadi 149 milyar. Hal itu disebabkan karena
perusahaan mendapatkan tambahan laba yang cukup besar dari kerjasama operasi
dimana laba tersebut meningkat hampir 200% dari 16,4 milyar menjadi 48,6
milyar.
Debt to Equity Ratio (DER)
perusahaan meningkat dari 1,8x menjadi 2,3x. Hal ini harus diwaspadai lebih
lanjut apalagi jika beban utang tersebut didominasi oleh utang bank. Return on
Equity (ROE) meningkat menjadi 23%, dimana rasio ini merupakan rasio yang
paling baik diantara perusahaan konstruksi lainnya yang listing di BEI bahkan
oleh BUMN sekalipun (WSKT dan ADHI). Bagaimana dengan valuasi sahamnya ?
Berdasarkan
penilaian harga wajar metode Benjamin Graham, harga wajar TOTL berada di level
1.455, sedangkan berdasarkan metode Charles Mizrahi, harga wajar TOTL berada di
level 693. Jika kita rata-rata, harga wajar saham TOTL berada di level 1.074.
Pada
harga penutupan tanggal 6 Nopember 2015 pada harga 725, TOTL masih dibawah
harga wajarnya sehingga masih ada peluang profit di atas 40% jika kita mengambil
sahamnya pada harga saat ini. Asumsi penilaian harga wajar tersebut adalah jika
perusahaan dapat konsisten mempertahankan pertumbuhan labanya minimal sebesar
15% tiap tahun.
Salam,
Hendra